It Is ITS

  • 0

Banyak banget yang pengen gw tulis di blog ini. Semuanya udah gw konsep di notes henpon gw sejak tahun 2011. Tapi apa daya semua kesibukan di bidang akademik membuat gw jadi lupa sama project-project terdahulu. Termasuk menuliskan apa yang harusnya gw tuliskan sejak beberapa tahun lalu. Jadi cerita dimulai saat gw mendaftar SNMPTN 2012 di bank swasta samping SMA gw. Gw dateng ke bank itu pas H-7 batas akhir dari pendaftaran dan pembayaran SNMPTN. Gw sangat galau mau pilih jurusan apa saja buat snmptn yang akan gw hadapi. Dengan tingkat persiapan yang gak bisa dibilang bagus, gw nekat memilih Teknik Perminyakan sebagai pilihan pertama dan Teknik Geologi sebagai pilihan kedua. Saat itu gw cuma bisa milih dua jurusan aja yang notabene "you know what" itu bukan jurusan melainkan fakultas. Dalam teori ekonomi, ada yang namanya Demand dan Supply. Dimana Demand adalah permintaan dan Supply adalah ketersediaan barang yang diminta. Transaksi jual beli terjadi saat kurva Demand dan Supply bertemu di satu titik dalam grafik. Ibarat pilihan jurusan dalam SNMPTN adalah supply dan keinginan gw untuk keterima di unversitas negeri adalah demand. Permintaan gw yang terlalu tinggi dan tidak adanya supply yang memenuhi keinginan gw itu, maka tidak ada pertemuan Antara kurva demand an supply yang gw ceritakan tadi. Singkat cerita, gw gak lulus di kedua pilihan gw itu.

Gw galau parah. Hal pertama yang ada di otak gw saat mengetahui gw gak lulus snmptn 2012 adalah gw manjadi mahasiswa di STT Telkom jurusan Teknik Industri atau sekarang disebut Universitas Telkom. Yap, sebelum dinyatakan lulus dari SMAN 1 Bogor gw memang sudah lebih dulu diterima di Jurusan Teknik Industri Telkom lewat jalur UTG 1. Sebuah jalur alternative untuk anak2 pintar yang ingin diterima di Telkom. Dan gw menjadi salahsatu yang diterima lewat jalur itu. Semua temen seangkatan gw yang tes bareng gw di UTG, semuanya lulus pada pilihan masing-masing. Yeah, SMA Negeri 1 Bogor gw emang keren. Walaupun Telkom itu swasta, tapi itu merupakan kampus berkualitas yang membanggakan kalau-kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan seperti yang gw alami: gak lulus SNMPTN tulis.


Gw pantang menyerah. Setelah dinyatakan tidak lulus, temen2 gw yang lulus langsung pada heboh dan bisa main kemana-mana sepuas hati, gw tetap kembali pada buku-buku pelajaran yang kalo liat covernya aja vertigo gw langsung kambuh. Gw melanjutkan belajar lagi. Sambil mencari-cari info universitas mana aja yang buka jalur mandiri. Setelah mendaftar semuanya, akhirnya ditetapkanlah bahwa gw resmi mendaftar mandiri pada 7 universitas negeri yang membuka jalur penerimaan mandiri. Sambil tetap belajar pada tiap kesempatan. Gw ikut tes Universitas Brawijaya yang diadakan di gedung SMA Al-Azhar Tangerang. Gw naik taksi sendirian dari Bogor menuju Tangerang untuk tes tersebut. Lalu gw juga ikut SIMAK UI. Ada juga gw ikut tes Universitas Diponegoro di SMAN 6 Jakarta dengan di anter bokap gw dari Bogor. Juga tak luput gw sebagai anak Bogor sejati, gw mendaftar di Institut Pertanian Bogor jurusan Ilmu Komputer.


 Mahasiswa ganteng lagi milih ketua BEM Fakultas
iya yang lagi jalan itu guee (   -__- )


Setelah melaksanakan semua ujian itu. Gw mendapatkan masing2 hasilnya. Dari 7 universitas yang gw daftar itu, gw keterima di 2 perguruan tinggi dan sisanya gak ada kabar (baca: gagal). Adalah Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) dan Universitas Brawijaya Malang (UB) yang dengan senang hati menerima gw sebagai mahasiswanya. Gw lumayan seneng sih keterima disitu, tapi dalam hati gw masih ada sedikit bisikan “pfffft, jawa timur semua…” Karena dihati kecil gw yang paling dalam, gw masih belum bisa move on dari 2 pilihan gw di snmptn tulis. Tapi apa daya, nasi telah manjadi dubur, dan dubur adalah tempat keluarnya tai.

Keluarga gw yang notabene sudah daftar ulang di Telkom dan sudah memberikan sejumlah uang yang gak sedikit terpaksa harus meminta kembali uang tersebut. Dan sesuai perjanjian awal, bahwa kalo udah lewat tanggal yang telah ditentukan, maka uang dapat dikembalikan dengan dipotong sekian juta untuk biaya pengembangan pendidikan. Yaudah gapapa deh, let "sekian" million rupiahs gone due to my acceptance in state university.

Pengumuman bahwa gw keterima di ITS dan UB itu cukup mengagetkan jagat Social Media. Pasalnya tanggal yang mereka umumkan dengan kenyataan adalah berbeda. Tanggal pengumuman maju satu minggu saat gw pertama gw buka akun facebook gw. Jatung gw langsung deg-degan. Pas gw buka kedua website PTN itu, websitenya lagi flood karena banyak yang ngakses. Alhasil gw harus nunggu sampe reda baru gw bisa masuk dan mengecek nama gw. Setelah tau hasilnya, gw dan ibu gw langsung cabut ke Surabaya untuk daftar ulang di hari terakhir daftar ulang ITS. Semuanya dilakukan bener-bener dalam keadaan mepet. UB terpaksa gw tinggalin karena saran orang2 disekitar gw bahwa kuliah teknik sebaiknya di Institut teknik, jangan di universitas (untuk kasus gw doang sih).

"...Almamaterku yang kucinta, ibu yang luhur ITS..."  (Hymne ITS)

Setelah melakukan daftar ulang, secara de jure gw resmi menjadi mahasiswa ITS. Namun secara de facto gw belum, karena ya iyalah gw belum melakukan ospek. Perasaan lega itu kembali sirna ketika gw tau bahwa kegiatan mahasiswa baru 2012 dimulai 3 hari lagi. Sementara gw belum memiliki tempat tinggal sama sekali. Gw memang gak punya saudara sama sekali di Surabaya. Jadilah gw sama ibu gw nyari kos-kosan di sekitaran ITS untuk menampung gw selama gw melakukan kegiatan mahasiswa baru.

Ternyata nyari kosan gak semudah nyari ketombe di rambut kucing.

Karena gw masuk sebagai mahasiswa yang daftar ulangnya terakhir banget, semua kosan sudah penuh. Seharian gw dan ibu gw nyari2 kosan kosong gak dapet-dapet. Padahal itu udah dibantu supir. Iyalah kita nyari kosannya pake mobil, masa nyokap gw diajak naik motor  kasian lah. Lu tau sendiri kan Surabaya panasnya udah kayak ruang mesin kapal tanker.

Singkat cerita setelah beberapa jam nyari, kita dapet kosan dari salah satu temen gw. Dia udah booking kosan itu tapi nemnpatinnya masih bulan depan jadi nyokap gw bayarin gw buat tinggak disitu sampe gw dapet tempat kosan yang fix. Setelah dapet kosan itu, gw pindahan dan pamitan sama nyokap yang lantas langsung meninggalkan gw sendirian di Surabaya, tanpa sanak saudara dan famili.

Dan dimulailah babak baru dalam kehidupan gw yang fana ini…

Salam ganteng
-harisdarko-
pentinggak.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan isi demi terbentuknya blog yg aduhai.
Jika menggunakan anonymous ID, harap sertakan nama asli anda di akhir posting.

Thank You for Visiting Pentinggak Blog