Banyak banget yang pengen gw tulis di blog ini. Semuanya udah gw konsep di notes henpon gw sejak tahun 2011. Tapi apa daya semua kesibukan di bidang akademik membuat gw jadi lupa sama project-project terdahulu. Termasuk menuliskan apa yang harusnya gw tuliskan sejak beberapa tahun lalu. Jadi cerita dimulai saat gw mendaftar SNMPTN 2012 di bank swasta samping SMA gw. Gw dateng ke bank itu pas H-7 batas akhir dari pendaftaran dan pembayaran SNMPTN. Gw sangat galau mau pilih jurusan apa saja buat snmptn yang akan gw hadapi. Dengan tingkat persiapan yang gak bisa dibilang bagus, gw nekat memilih Teknik Perminyakan sebagai pilihan pertama dan Teknik Geologi sebagai pilihan kedua. Saat itu gw cuma bisa milih dua jurusan aja yang notabene "you know what" itu bukan jurusan melainkan fakultas. Dalam teori ekonomi, ada yang namanya Demand dan Supply. Dimana Demand adalah permintaan dan Supply adalah ketersediaan barang yang diminta. Transaksi jual beli terjadi saat kurva Demand dan Supply bertemu di satu titik dalam grafik. Ibarat pilihan jurusan dalam SNMPTN adalah supply dan keinginan gw untuk keterima di unversitas negeri adalah demand. Permintaan gw yang terlalu tinggi dan tidak adanya supply yang memenuhi keinginan gw itu, maka tidak ada pertemuan Antara kurva demand an supply yang gw ceritakan tadi. Singkat cerita, gw gak lulus di kedua pilihan gw itu.
Gw galau parah. Hal pertama yang ada di otak gw saat mengetahui gw gak
lulus snmptn 2012 adalah gw manjadi mahasiswa di STT Telkom jurusan Teknik
Industri atau sekarang disebut Universitas Telkom. Yap, sebelum dinyatakan
lulus dari SMAN 1 Bogor gw memang sudah lebih dulu diterima di Jurusan Teknik
Industri Telkom lewat jalur UTG 1. Sebuah jalur alternative untuk anak2 pintar
yang ingin diterima di Telkom. Dan gw menjadi salahsatu yang diterima lewat
jalur itu. Semua temen seangkatan gw yang tes bareng gw di UTG, semuanya lulus
pada pilihan masing-masing. Yeah, SMA Negeri 1 Bogor gw emang keren. Walaupun Telkom itu swasta,
tapi itu merupakan kampus berkualitas yang membanggakan kalau-kalau terjadi sesuatu yang
tidak diinginkan seperti yang gw alami: gak lulus SNMPTN tulis.
Gw pantang menyerah. Setelah dinyatakan tidak lulus, temen2 gw yang lulus
langsung pada heboh dan bisa main kemana-mana sepuas hati, gw tetap kembali
pada buku-buku pelajaran yang kalo liat covernya aja vertigo gw langsung
kambuh. Gw melanjutkan belajar lagi. Sambil mencari-cari info universitas mana
aja yang buka jalur mandiri. Setelah mendaftar semuanya, akhirnya ditetapkanlah
bahwa gw resmi mendaftar mandiri pada 7 universitas negeri yang membuka jalur
penerimaan mandiri. Sambil tetap belajar pada tiap kesempatan. Gw ikut tes
Universitas Brawijaya yang diadakan di gedung SMA Al-Azhar Tangerang. Gw naik
taksi sendirian dari Bogor menuju Tangerang untuk tes tersebut. Lalu gw juga
ikut SIMAK UI. Ada juga gw ikut tes Universitas Diponegoro di SMAN 6 Jakarta
dengan di anter bokap gw dari Bogor. Juga tak luput gw sebagai anak Bogor
sejati, gw mendaftar di Institut Pertanian Bogor jurusan Ilmu Komputer.
Mahasiswa ganteng lagi milih ketua BEM Fakultas
iya yang lagi jalan itu guee ( -__- )
Setelah melaksanakan semua ujian itu. Gw mendapatkan masing2 hasilnya. Dari
7 universitas yang gw daftar itu, gw keterima di 2 perguruan tinggi dan sisanya
gak ada kabar (baca: gagal). Adalah Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya (ITS) dan Universitas Brawijaya Malang (UB) yang dengan senang hati
menerima gw sebagai mahasiswanya. Gw lumayan seneng sih keterima disitu, tapi
dalam hati gw masih ada sedikit bisikan “pfffft, jawa timur semua…” Karena dihati kecil
gw yang paling dalam, gw masih belum bisa move on dari 2 pilihan gw di snmptn tulis. Tapi apa
daya, nasi telah manjadi dubur, dan dubur adalah tempat keluarnya tai.
Keluarga gw yang notabene sudah daftar ulang di Telkom dan sudah memberikan
sejumlah uang yang gak sedikit terpaksa harus meminta kembali uang tersebut.
Dan sesuai perjanjian awal, bahwa kalo udah lewat tanggal yang telah ditentukan,
maka uang dapat dikembalikan dengan dipotong sekian juta untuk biaya pengembangan
pendidikan. Yaudah gapapa deh, let "sekian" million rupiahs gone due
to my acceptance in state university.
Pengumuman bahwa gw keterima di ITS dan UB itu cukup mengagetkan jagat
Social Media. Pasalnya tanggal yang mereka umumkan dengan kenyataan adalah
berbeda. Tanggal pengumuman maju satu minggu saat gw pertama gw buka akun
facebook gw. Jatung gw langsung deg-degan. Pas gw buka kedua website PTN itu,
websitenya lagi flood karena banyak yang ngakses. Alhasil gw harus nunggu sampe
reda baru gw bisa masuk dan mengecek nama gw. Setelah tau hasilnya, gw dan ibu
gw langsung cabut ke Surabaya untuk daftar ulang di hari terakhir daftar ulang
ITS. Semuanya dilakukan bener-bener dalam keadaan mepet. UB terpaksa gw
tinggalin karena saran orang2 disekitar gw bahwa kuliah teknik sebaiknya di
Institut teknik, jangan di universitas (untuk kasus gw doang sih).
"...Almamaterku yang kucinta, ibu yang luhur ITS..." (Hymne ITS)
Setelah melakukan daftar ulang, secara de jure gw resmi menjadi mahasiswa ITS.
Namun secara de facto gw belum,
karena ya iyalah gw belum melakukan ospek. Perasaan lega itu kembali sirna
ketika gw tau bahwa kegiatan mahasiswa baru 2012 dimulai 3 hari lagi. Sementara
gw belum memiliki tempat tinggal sama sekali. Gw memang gak punya saudara sama
sekali di Surabaya. Jadilah gw sama ibu gw nyari kos-kosan di sekitaran ITS
untuk menampung gw selama gw melakukan kegiatan mahasiswa baru.
Ternyata nyari
kosan gak semudah nyari ketombe di rambut kucing.
Karena gw masuk
sebagai mahasiswa yang daftar ulangnya terakhir banget, semua kosan sudah
penuh. Seharian gw dan ibu gw nyari2 kosan kosong gak dapet-dapet. Padahal itu
udah dibantu supir. Iyalah kita nyari kosannya pake mobil, masa nyokap gw
diajak naik motor kasian lah. Lu tau
sendiri kan Surabaya panasnya udah kayak ruang mesin kapal tanker.
Singkat cerita
setelah beberapa jam nyari, kita dapet kosan dari salah satu temen gw. Dia udah
booking kosan itu tapi nemnpatinnya masih bulan depan jadi nyokap gw bayarin gw
buat tinggak disitu sampe gw dapet tempat kosan yang fix. Setelah dapet kosan
itu, gw pindahan dan pamitan sama nyokap yang lantas langsung meninggalkan gw
sendirian di Surabaya, tanpa sanak saudara dan famili.
Dan dimulailah
babak baru dalam kehidupan gw yang fana ini…
Salam ganteng
-harisdarko-
pentinggak.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan isi demi terbentuknya blog yg aduhai.
Jika menggunakan anonymous ID, harap sertakan nama asli anda di akhir posting.
Thank You for Visiting Pentinggak Blog